Sabaté: Public Enemy Number One


Lelaki pemberani ini lebih dikenal dengan nama El Quico. Revolusioner anarkis sekaligus gerilyawan gigih yang terus berjuang hingga akhir hidupnya. Lahir pada tanggal 30 Maret 1915 di L'Hospitalet de Llobregat yang terletak di Catalonia, Spanyol dengan nama Francesc Sabaté Llopart. 

Pada usia 10 tahun, Sabaté melarikan diri dari sekolah klerikalnya. Di usia 17, tahun ia bergabung dengan kelompok aksi anarkis bernama "Los Novatos" (Para Pemula). Kelompok ini  merupakan bagian dari Federasi Anarkis Iberia (FAI, juga dikenal dengan nama CNT- FAI karena hubungan dekat dengan Confederación Nacional del Trabajo, sebuah serikat buruh industri). Los Novatos terlibat dalam pemberontakan melawan pemerintah konservatif dari Republik Spanyol Kedua pada tahun 1933-an dan berjuang melawan upaya kudeta tentara pada awal Perang Saudara Spanyol pada bulan Juli 1936. Pada tahun 1935 Sabaté menolak bergabung dengan dinas militer. Ini adalah salah satu awal yang menandai dimulainya kehidupan Sabaté di luar hukum. Juga di tahun ini, Los Novatos melakukan perampokan mereka yang pertama untuk mendanai kelompok anarkis lain yang mengadvokasi penjara.

Selama Perang Sipil, Sabaté berjuang di garis depan di wilayah Aragon bersama kamerad lain yang tergabung dalam "Young Eagles Column" yang juga merupakan bagian dari CNT-FAI kala itu. Ketika divisi ini ditugaskan secara paksa oleh seorang komisaris Stalinis yang menghancurkan demokrasi dan inisiatif bebas dari kolom, Sabaté dan dua rekannya menembak mati komisaris ini dan mengungsi ke Barcelona. Di sinilah dimulai petualangan aksi  dimana Sabaté bersama kawannya yang lain melakukan banyak misi atas nama FAI melawan penguasa Stalinis. 

Akhirnya Sabaté ditangkap oleh Komunis, tetapi dengan bantuan istrinya,  ia dan beberapa kawan-kawan lainnya berhasil kabur dari penjara saat beberapa penjaga berlaku ceroboh. Ketika perang berakhir, insureksionis ini bergabung dengan Divisi 216 atau lebih dikenal dengan nama Durruti Column yang melintasi perbatasan Prancis. Di Perancis selama Perang Dunia II, ia menghabiskan waktu di kamp-kamp konsentrasi dan berjuang bersama para pemberontak Maquis yang menentang rezim Vichy.

Setelah perang berakhir, Sabaté kembali ke Spanyol untuk melakukan perlawanan terhadap rezim Franco. Aksi pertamanya adalah membebaskan tiga anarkis dari tahanan polisi. Dalam periode ini sebagian besar aksi yang dilakukan oleh Sabaté juga berupa perampokan terhadap para pengusaha kaya dan bank-bank besar untuk mendanai kegiatan anarkis. Dia juga mencoba berbagai upaya pembunuhan yang berhasil melawan tokoh Falangist dan anggota Garda Sipil.

Setelah mencoba untuk membunuh seorang komisaris polisi, Sabaté secara tak sengaja menyerang mobil yang salah, membunuh penghuninya. El Quico akhirnya melarikan diri kembali ke Prancis, tapi  berhasil ditangkap dan dipenjara selama enam tahun. Oleh penguasa saat itu, dia digambarkan sebagai "Public Enemy Number One". Pada tahun 1960, pada usia 45, ia akhirnya tewas di Sant Celoni oleh Somaten, sebuah organisasi paramiliter Catalan, yang dibentuk pada masa pemerintahan fasis Francisco Franco dan Garda Sipil. Sabaté tewas bersama dengan empat sahabat gerilyawan lain.

0 komentar:

Posting Komentar