Solidaritas Dari Punk Jakarta Untuk 64 Punk Aceh


Menyikapi represi berupa penangkapan terhadap 64 Punk di Aceh yang sedang mengikuti acara musik oleh Polisi Syariah, Aceh, sebuah aksi solidaritas digalang oleh berbagai komunitas punk yang ada di Jakarta untuk menuntut satu hal: Kebebasan penuh untuk 64 Punk Aceh yang ditangkap.

Aksi ini menyasar gedung perwakilan Pemerintah Provinsi Nangroe Aceh Darusalam di Jakarta yang kemudian berakhir di Bundaran Hotel Indonesia. Aksi dimulai dari Taman Ismail Marzuki yang terletak di depan kampus Institut Kesenian Jakarta (IKJ).

Di Bundaran HI, beberapa orang melakukan aksi potong rambut mohawk sebagai bentuk solidaritas sekaligus protes atas sikap koersif negara yang melakukan represi terhadap mereka yang di tangkap.

Sementara itu, hingga saat ini 64 punk Aceh masih ditahan. Belum ada kejelasan kapan mereka akan dilepaskan oleh pihak kepolisian.

Untuk itu, kami menyerukan solidaritas penuh dan ajakan kepada setiap orang, baik Punk ataupun mereka yang bersimpati. Keluar dan tunjukkan solidaritasmu.

Kabarkan kepada para sahabat yang kini sedang berada di balik jeruji besi, bahwa mereka tidak akan pernah sendiri.

Freedom for 64 Aceh's Punks
Down to the military
Smash the state
Rise Up!! Against Repression
For Total Liberations!!


5 komentar:

Anonim at: 18 Desember 2011 pukul 15.11 mengatakan...

sejauh yang saya ketahui (#mungkin saya masih perlu banyak belajar)menurut saya tindakan terhadap anak punk di aceh dapat dikategorikan sebagai perampasan kebebasan/kemerdekaan, lebih jauh lagi dapat juga dibilang penculikan dan lebih ekstrim lagi dapat dikatakan sebagai pelanggaran HAM, kalau ternyata tindakan tersebut dilakukan tanpa dasar hukum, karena faktanya tidak ada undang-undang yang melarang orang untuk bergaya ala punkers dan menghadiri acara musik punk, yang jelas dilarang itu adalah berbuat kriminal!!! Jadi tidak bisa karena orang berdandan ala punkers lalu dirampas kebebasannya karena persepsi pukul rata bahwa rata2 orang yang bergaya ala punkers suka berbuat kriminal, hal tersebut sama saja menutup mata terhadap fakta para pelaku korupsi di Indonesia justru berpakaian necis dan parlente...

Anonim at: 19 Desember 2011 pukul 09.56 mengatakan...

PUNK banyak disalahgunakan see...katanya PUNK,tp ko kl ngamen mintanya maksa..

NEGASI at: 20 Desember 2011 pukul 07.44 mengatakan...

"PUNK banyak disalahgunakan see...katanya PUNK,tp ko kl ngamen mintanya maksa.."

Anda tidak bisa menggeneralisir tindakan seseorang menjadi ciri umum atau tabiat dari sejumlah besar individu yang lain. Walau memang, pada kenyataannya sebagai sebuah energi resistensi dalam pola kontra kultur, PUNK telah direkuperasi dan menjadi sebuah serangan yang sama sekali tidak berbahaya.

Namun hal itu tidak hanya terjadi pada kasus PUNK semata. Ada banyak pola resistensi yang dimoderasi, dimediasi dan akhirnya direkuperasi dengan tetap mempertahankan bentuk namun kehilangan esensi perlawanannya terhadap penjajahan hidup yang semakin menggila.

Solidaritas kami tidak bisa diletakkan pada kerangka PUNK atau tidak. Kami menilai bahwa sebuah solidaritas terhadap mereka yang direpresi kebebasannya oleh negara dan kapitalisme patut mendapatkan dukungan meski kami tetap bersikap kritis. Kami juga tidak menutup fakta bahwa secara kasuistik, masih banyak individu yang terjebak dalam perangkap rekuperasi tersebut.

Ini mengapa, sikap kami untuk menerbitkan serta mempropagandakan solidaritas didasarkan pada analisa bahwa negara dan kapitalisme berada di balik tindakan represif tersebut.

Anonim at: 23 Desember 2011 pukul 01.00 mengatakan...

kalau disini red:Belgia banyak anak punk tetapi mereka menghormati agamanya dan agama orang lain jadi kalau dibilang pesta anak punk di aceh adalah sikap provokasi dan penghinaan terhadap agama.. kenapa ? yang bener aja dong ngadain pesta besar2an di kota ACEH yang notabennya adalah kota Islam saya yakin 100% surat perijinan pesta tersebut adalah PALSU alias dibuat2. kalian bisa memastikan surat perijinan tersebut asli ? jelaslah Polisi menangkap teman2 kita disana, jangan salahkan mereka (polisi). kalian buat begini membuat nama INDONESIA dihina dikoyak2, contoh di kbri london dan Berlin temboknya di coret2 oleh anak2 punk dilemparkan miras ke pagarnya sama aja bendera rumah Kedaulatan Indonesia dibakar dan ditertawai negara lain.. coba pikirkan teman

NEGASI at: 23 Desember 2011 pukul 11.44 mengatakan...

"kalau disini red:Belgia banyak anak punk tetapi mereka menghormati agamanya dan agama orang lain jadi kalau dibilang pesta anak punk di aceh adalah sikap provokasi dan penghinaan terhadap agama"

Dear teman (yg sangat moralis).. solidaritas kami terhadap mereka yang direpresi melampaui kerangka moralitas dan legalitas hukum spt alasanmu. Tidak ada yg salah dari pemilihan tempat dan cara utk mengekspresikan kebosanan dan kemuakanmu terhadap sistem yang represif hari ini..

Kami tidak soal apakah surat ijin mereka asli atau palsu. Tidak juga soal apakah mereka mengerti soal Punk secara mendalam atau tidak. Solidaritas kami diletakkan pada kerangka, bahwa mereka telah secara jelas direpresi oleh negara hanya krn memiliki spirit hidup yg berbeda (seminimal apapun) dengan masyarakat kebanyakan yg konsumtif dan banal.

Kami mendukung aksi solidaritas terhadap 64 Punk yang ditangkap. Apapun bentuknya. Kami tidak akan mengomentari setiap tindakan yang telah diambil oleh individu atau kelompok tertentu utk menyatakan dukungan mereka thd setiap org yg direpresi, jg aksi serangan mereka kepada sistem (negara dan kapital)..

Posting Komentar