Lebih dari 100 orang di Makassar menggelar aksi protes terhadap kekejaman dan kebrutalan aparat kepolisian di Sape, Bima, Nusa Tenggara Barat. Aksi ini menyusul tewasnya warga Bima yang memblokade pelabuhan Sape.
Aksi protes yang digelar di depan Monumen Mandala Jalan Jenderal Sudirman, Makassar ini dilakukan pada 24 Desember 2011, hanya beberapa jam setelah mendapat kabar penembakan di Sape, Bima. Peserta aksi membakar ban dan berorasi mengecam tindakan sadis aparat yang menembak secara beruntun ke kerumunan orang di pelabuhan Sape, Bima. Aksi ini diikuti oleh mahasiswa asal Bima di Makassar, perwakilan kerukunan keluarga Bima, berbagai kelompok mahasiswa dan kelompok miskin perkotaan yang bergabung dalam solidaritas.
Setelah empat jam menutup ruas jalan protokol tersebut, aksi diakhiri dengan menggelar doa bersama dan shalat gaib bagi korban tewas. Ratusan orang tersebut akhirnya pulang dengan melakukan long march ke arah selatan Makassar.
Perusakan dan Kemarahan
Saat perjalanan pulang, beberapa orang meluapkan kemarahannya dengan merusak properti umum dan sebuah bank di Jalan Ratulangi. Sebuah pos polisi yang berada di depan Hotel Sahid menjadi sasaran lemparan. Tapi aksi ini tidak membesar karena beberapa orang terlihat menghalang-halangi upaya perusakan. Pelemparan juga terjadi di dekat markas Brimob di Jalan Alauddin. Aksi ini memicu ketegangan di antara peserta aksi yang menuju pulang ini.
Korban Tewas Mencapai 30 Orang
Sepanjang aksi, mahasiswa terus memantau perkembangan secara langsung dari Bima melalui saluran telepon. Sore hari, mahasiswa mendapatkan berita bahwa jumlah korban mencapai 30 orang. Jumlah ini bisa terus bertambah, karena setidaknya ada 20 orang dilaporkan hilang. Mayat-mayat korban penembakan juga dilaporkan masih ada yang belum dievakuasi.
Update berita juga menyebutkan bahwa warga yang marah telah melakukan balas dendam dengan membakar kantor-kantor pemerintah, polisi, hingga kantor desa yang pro terhadap pertambangan. Sampai berita ini dirilis, polisi yang dipasok dari luar Bima bahkan dari Jakarta, belum ditarik keluar dari Bima.
0 komentar:
Posting Komentar