Slogan bebaskan Tukijo tidak labih dari permohonan, cara yang selalu dipraktekan para moralis pasifis yang tidak pernah bosan-bosan dalam mengulangi kegagalan. Yang dilakukan selama ini bukanlah sebuah tuntutan tetapi upaya permohonan; mengemis adalah terminologi kata yang mungkin paling tepat. Upaya merebut kebebasan adalah salah satu hal yang menyebabkan Tukijo tertangkap, maka adalah kekonyolan untuk mengemis setelah itu. Sudah seharusnya kita mengganti kalimat “Bebaskan Tukijo”, menjadi : “Ayo Tukijo, bebaskan!!”
Tukijo, bebaskan!!. Bebaskan ketakutan-ketakutanmu, engkau telah menang bahkan saat tertangkap. Kemenanganmu adalah ketika menegaskan perlawanan dan menyatakannya lewat tindakan dan keteguhan sikapmu. Kekalahanmu adalah ketika mengaharapkan negara seperti institusi peradilan memberimu pengampunan dan kebebasan dan ketika kau menganggap bahwa perjuangan telah selesai saat palu sidang memvonismu.
Ayo Tukijo, bebaskan, seperti solidaritas telah mengambil kebebasan dalam bentuk-bentuknya. Engkau telah menyebabkan para revolusioner bebas mengambil bentuk-bentuk solidaritas mereka, mulai dengan menaruh gambarmu sebagai gambar profil di facebook sampai status-status di twitter, hingga mereka yang mempraktekan insureksi dalam wujud solidaritas horizontal… Solidaritas telah merubah pecahan kaca-kaca dan asap hitam menjadi sesuatu yang penuh berarti; balas dendam dan pernyataan perang! kau telah memberikan jalan bagi mereka untuk menempatkan amarah dalam sebuah praktek, kau telah membebaskan ketakutan-ketakutan mereka, kau telah membebaskan hasrat dan imajenasi mereka.
Penangkapanmu menjadi momen inspiratif bagi mereka yang menanti-nantikan momen, dan menambah alasan balas dendam bagi mereka yang telah memulai perang sejak lama. Lebih dari itu, penangkapanmu adalah bukti nyata dari sikap represif negara terhadap aktivitas perengkuhan kebebasan. Tak ada alasan lagi untuk diam, menyerang balik adalah satu-satunya jalan!!
Banyak orang telah mengenalmu, bukan karena kau ditangkap tapi karena perlawananmu. Perjuaganmu adalah semangat bagi mereka. Percayalah, penangkapanmu telah menampar banyak pipi anak muda yang pengecut dan sekaligus membakar keberanian mereka, mengubah rasa takut menjadi strategi dan taktik.
Tiga tahun dalam penjara fisik seharusnya memberikan waktu yang cukup untuk membebaskan imajenasimu untuk lebih dan lebih liar, bukan bijak, tapi lebih cerdas dan waspada dikemudian hari. Kecerdikan adalah salah satu senjata selain batu dan Molotov. Apa lagi yang kita punya selain itu? Maka pertajamlah itu terus!!
Terimakasih Tukijo engkau telah mengajarkan kami sebuah kebebasan, Percayalah kami tidak akan pernah ketinggalan dalam setiap momen kebebasan…. Dan karena ini adalah momen kebebasan, maka kami pun turut serta, hingga kau tidak akan pernah berdiri sendirian.
Tidak ada satupun saudara yang akan kami tinggalkan. Tidak juga denganmu, saudara!!
Sekali lagi, ayo bebaskan!!!
Individu Dalam Negasi
0 komentar:
Posting Komentar