Hari ini, Kamis 26 April 2012 sekitar pukul 12.00 siang waktu setempat puluhan nelayan Sario Tumpaan kembali melakukan aksi sabotase aktifitas reklamasi pantai di ruas jalan Boulevard. Aksi yang kesekian kalinya ini merupakan bentuk kemuakan para nelayan terhadap pengrusakan alam sekaligus ruang hidup ekonomi mereka yang akan dijadikan lahan parkir oleh pihak pengelola Manado Town Square (Mantos).
Truk-truk berukuran besar yang memuat material batu untuk penimbunan dihadang dengan cara menutup akses pintu masuk menuju lahan reklamasi. Dengan menggunakan berbagai benda, pintu masuk dipalang dan ditumpuk dengan batu dan kayu. Nelayan kemudian berkumpul di sekitar pintu masuk untuk menghalangi truk yang berusaha untuk masuk.
Benturan fisik hampir terjadi ketika pihak keamanan Mantos yang kurang lebih berjumlah 9 orang berusaha untuk membuka blokade yang dibuat oleh nelayan. Dengan emosi para nelayan segera mempersenjatai diri dengan batu, kayu dan berbagai benda keras yang dapat ditemui untuk mempertahankan blokade yang dibuat. Teriakan provokatif dari nelayan membuat pihak keamanan mengurungkan niat untuk membuka blokade. Pihak kepolisian yang berupaya datang untuk menenangkan tidak digubris oleh nelayan dengan tetap berkeras agar aktifitas penimbunan pantai segera dihentikan.
Karena tak kunjung menemui titik mediasi karena nelayan yang menolak bernegosiasi, pihak kepolisian meminta pihak keamanan Mantos untuk mundur. Pihak pemerintah kota yang datang diwakili oleh Sekretaris Kota Manado juga tidak bisa meredam kemarahan warga yang hanya menuntut satu hal: penghentian aktifitas penimbunan.
Karena blokade yang dibuat oleh nelayan di pintu masuk utama membuat truk-truk yang memuat material batu terpaksa mengungsi ke area Mantos dan menunda aktifitas penimbunan. Para nelayan juga berjanji bahwa jika aktifitas penimbunan akan terus dilakukan maka bentrokan fisik pasti akan terjadi.
0 komentar:
Posting Komentar