Socialisme ou Barbarie [Bagian 2]


Dengan pemikiran-pemikiran ini Castoriadis menyumbangkan banyak bagi teori radikal kiri. Namun masalahnya adalah Castoriadis memposisikan teorinya sebagai interpetasi kapitalisme paska perang yang kemudian terbukti tak dapat bertahan. Dia mengubah dalil ekonomi dari bukan merupakan yang paling vital menjadi dalil bahwa tidak lagi terdapat kontradiksi di dalam kapitalisme. Dan dia mengubah tesis bahwa kecenderungan turunnya tingkat keuntungan bukan merupakan hukum ekonomi menjadi tesis bahwa kapitalisme telah menaklukan krisis ekonomi. Dengan cara ini Castoriadis sebagaimana banyak pemikir lain, menjadi korban ilusi pertumbuhan yang cepat yang dimulai sejak 1950, akan terus berlangsung tanpa batas waktu.

Pada 1959 Castoriadis menyebarkan sebuah teks di dalam Socialisme ou Barbarie di dalamnya dia bukan hanya menjelaskan kapitalisme telah menstabilkan dirinya sendiri secara ekonomi, namun juga standar hidup kelas pekerja akan perlahan-lahan membaik. Dia menambahkan bahwa serikat pekerja telah menjadi semacam polisi di dalam sistem; menukar kenaikan upah dengan kepatuhan pekerja; bahwa masalah politik tidak lagi menjadi kepedulian masyarakat dan hanya menjadi perhatian ahli-ahli tertentu, bahwa pekerja tidak lagi berpartisipasi di dalam aksi-aksi partai pekerja; bahwa seluruh masyarakat telah diswastakan.

"Sayap kanan" sebagaimana digambarkan Council Communists Belanda, menolak dalil baru ini. Anggota-anggotanya tak dapat memahami bagaimana Castoriadis masih mengangggap dirinya seorang revolusioner, jika dia melihat perkembangan dengan sangat pesimis. Pierre Souyri, khususnya, menceburkan diri untuk mempelajari hal-hal "klasik" (Hilferding, Luxemburg, Lenin, Bukharin) untuk memperlihatkan bagaimana kapitalisme hanya dapat terus menerus menghasilkan krisis ekonomi baru. Kesimpulannya adalah dalam perkembangan kapitalis periode resesi yang panjang diselingi dengan periode dimana sebuah jalan baru bagi peyembuhan sistem dieksplorasi. "Depresi" panjang tahun 1874-1896 menghasilkan kolonialisme yang lebih modern dan kapital keuangan; periode bermasalahan 1930-1950 memiliki akibat ekonomi yang ditandai oleh luasnya intervensi negara, yang pada gilirannya akan menciptakan berbagai masalah.

Perdebatan dengan Souyri, Lyotard dan yang lain di satu pihak dan Castoriadis di lain pihak berlangsung bertahun-tahun. Jarak antar kedua kelompok ini menjadi tidak terjembatani dan menuntun pada perpecahan kedua kelompok ini ditahun 1963. "Pihak yang lebih ortodoks" mengambilalih koran Pouvoir Ouvriér setelah terlebih dulu dikonsultasikan. Ini tidak terlalu mengejutkan jika menimbang kepercayaan mereka yang kukuh akan pentingnya perjuangan pekerja. Castoriadis, di sisi lain, mempertahankan Socialisme ou Barbarie. Pouvoir Ouvriér masih terus terbit hingga 1969.

Setelah Castoriadis telah memisahkan diri dari posisi-posisi penting di dalam marxisme, ia menyimpulkan dalam periode 1963-65 bahwa seluruh pondasi materialisme historis mesti ditolak. Dalam artikel berseri "Marxism and Revolutionary Theory" Castoriadis menjelaskan pertimbangan-pertimbangannya.[60]

Pertama-tama, dia menolak dalil bahwa dalam sejarah manusia perkembangan ekonomi (kekuatan produksi dan faktor produksi) merupakan faktor yang paling penting, karena sektor tertentu tidak pernah menjadi "yang paling penting" di dalam masyarakat ketimbang yang lain: "Seseorang tidak bisa mengatakan secara umum bahwa ekonomi menentukan ideologi, tidak pula ideologi menentukan ekonomi, juga tidak ekonomi dan ideologi menentukan satu sama lain, karena hal yang sederhana bahwa ekonomi dan ideologi [...] sendiri merupakan produk dari tahap tertentu (dan kenyataannya tahap yang sangat pendek) dari perkembangan sejarah." Sebuah prespektif yang umum-generik diperlukan: "Di dalam hutan yang sama, hanya terpisah beberapa kilometer, dua suku primitif yang memiliki senjata dan peralatan yang sama, mengembangkan struktur sosial dan budaya yang sangat berbeda satu sama lain. Apakah tuhan yang memutuskan bahwa demikian adanya, apakah semacam "jiwa" suku sebabnya? Tidak, penelitian mengenai sejarah menyeluruh dari masing-masing suku, mengenai hubungan kerjasama mereka, dll yang memungkinkan untuk memahami bagaimana perkembangan yang berbeda dapat terjadi." Posisi Marx mengenai "keunggulan" ekonomi dan kekuatan produksi merupakan generalisasi yang keliru atas satu kasus sejarah tertentu, terutama transisi dari feodalisme ke kapitalisme di Eropa Barat antara tahun 1650 dan 1850, ketika kaum borjuis yang matang menyingkirkan kaum monarki absolut dan sisa-sisa feodal ditendang dari perputaran ekonomi. Tetapi model perkembangan sejarah ini tentu saja tidak bisa diterapkan kepada tempat dan jaman yang berbeda.

Yang kedua, Castoriadis menentang pendekatan "rationalisme obyektif" teori Marxis, yang berasumsi bahwa sejarah ditentukan oleh hukum-hukum tertentu. Jika seseorang menyetujui pemikiran ini, maka sebenarnya individu-indvidu dan kelas-kelas kehilangan seluruh kebebasanya, karena segenap tindakannya serta merta berangkat dari "hukum" sejarah. Dalam kenyataannya sejarah tidak berkembang secara rasional. Ia merupakan kombinasi yang rumit dari rasional dan irasional; tindakan manusia seringkali membawa akibat yang tak diinginkan yang kadang - partially - themselves mengancam keselamatan dirinya sendiri. Terjadi saling pertukaran antara logika "obyektif", yang terjadi di luar kendali manusia, dan logika "subyektif" yang tumbuh dari pilihan dan tindakan manusia. Itulah sebabnya, omong kosong untuk menyatakan - sebagaimana yang dilakukan kaum Marxis - bahwa "rahasia" sejarah telah terungkap. Klaim semacam itu seakan mengklaim bahwa "kami pemilik terakhir rahasia alam," dan hal itu sendiri menuntun kepada pemikiran elitis :

Jika akhirnya terdapat sebuah teori sejarah yang sejati, jika ada rasionalitas yang bekerja di dalam peristiwa demi peristiwa, maka jelaslah kepemimpinan atas hal ini mesti dipasrahkan pada kaum spesialis yang mumpuni dalam teori ini, kepada para "teknisi" ilmu rasionalitas ini. Kekuasaan absolut Partai [...] menjadi sebuah status filosofis. Mereka yang berjuang bagi sebuah masyarakat baru yang benar-benar berlandaskan kontrol kaum pekerja tak lagi dapat mendasarkan diri pada materialisme historis Marx, namun membantu merumuskan teori dan praktek politik baru, yang menyadari bahwa tidak ada hal semacam pandangan total dan kepemimpinan sejarah: Siapa saja yang ingin menjadi seorang revolusioner tak dapat lagi menganggap diri sebagai Marxis.

Kritik dari sayap kiri terhadap Marxisme, yang dikembangkan Castoriadis antara 1964-1965, memiliki konsekuensi-konsekuensi penting bagi Socialisme ou Barbarie, sebab di dalam organisasi ini Castoriadis dianggap "otak" dari kelompok. Proses yang mengoyahkan pondasi politik-teoritis yang selama ini dipercayai ini menghasilkan melemahnya hubungan kerjasama; ketiadaan "program" atau pun tujuan-tujuan konkrit mulai memunculkan efek yang melumpuhkan. Lebih jauh lagi, keragu-raguan telah mendorong Castoriadis ke arah filsafat, pemikiran "abstrak", yang tidak dimengerti oleh banyak anggota kelompok tersebut. Jurnal menjadi aktivitas paling penting kelompok ini, namun tidak lagi menjadi hasil dari upaya kolektif. "Tidak ada lagi sesuatu yang penting untuk mempertahankan majalah dan kelompok dalam keadaan seperti ini."[61] Di pertengahan 1965 terbitan keempatpuluh dan sekaligus terbitan terakhir jurnal akhirnya muncul. Meski begitu para langganan dan pembaca setia, hanya diberi informasi mengenai pembubaran Socialisme ou Barbarie bulan Juni 1967. Sebuah obituari "resmi", berbentuk selebaran, menggambarkan kekecewaan yang tumbuh diantara anggota kelompok mengenai hasil yang kurang maksimal setelah bertahun-tahun berjuang. Para pembaca jurnal tidak bekerjasama secara aktif dengan jurnal dan hanya mengkonsumsi saja; anggota-anggota baru bergabung bukan karena keyakinan revolusioner namun karena kebutuhan sosial; masyarakat Prancis secara umum terdepolitisasi. Dalam situasi seperti ini tidak ada lagi ruang bagi organisasi seperti Socialisme ou Barbarie. Para anggota kelompok tetap aktif berpolitik namun menempuh jalan masing-masing. Jika kemungkinan bagi sebuah kelompok atau jurnal membaik kembali, maka mereka akan menyiapkan diri untuk " memulai kelompok di atas pondasi yang lebih tegas dan dengan hubungan yang berbeda terhadap mereka-mereka yang telah memberi perhatian tehadap kerja dan perjuangan kami."[62] Hal itu tidak pernah terwujud.

Tak lama setelah turut membidani Information et Correpsondance Ouvriéres, Claude Lefort juga berpisah dengan kelompok ini dan meninggalkan Henri Simon dan anggota yang lain dibelakang. Setelah masa ini dia tidak pernah lagi terlibat aktif dalam sebuah organisasi. Untuk memahami perpecahan ini, penting untuk menunjukan hubungan Lefort dengan Maurice Merleau-Ponty (l908- 1961), yang memberi pengaruh besar kepadanya sejak permulaan tahun 1940-an dan juga seorang sahabat karibnya.[63] Merleau-Ponty, yang kadang digambarkan sebagai seorang filsuf ambigu dan men-dua, menolak segala macam jenis pemikiran absolut. Menurutnya, tidak akan mungkin untuk mengetahu segala realitas, karena kita merupakan bagian dari realitas itu dan turut mempengaruhinya. Posisi "di luar" dan "di atas" di dunia ini tidak ada; pengamatan manusia selalu bersifat sebagian dan selalu mengambil prespektif yang berpihak. Dengan alasan ini kita melihat diri kita di segala hal dari yang kita lihat dan dari yang kita pikir mengenai dunia ini adalah "ambigu". Dalam pandangan Merleau-Ponty, Socrates, tukang tanya yang tanpa lelah itu, merupakan filsuf sejati, terus menerus berada dalam keadaan sementara dan sifat tak rampung dari kebenaran.[64]

Dilandasi tradisi untuk meragukan segala hal dan kerendahan hati untuk mempertanyakan "kebenaran", Lefort mulai menyadari bahwa diskusi awalnya dengan Castoriadis telah berlangsung dalam kerangka yang keliru.

"Di dalam batas-batas logika tertentu kami berdua sebagian benar dan sebagian keliru. Dia [Castoriadis] benar saat dia menyatakan kemandirian tidak sepenuhnya eksis di dalam batas-batas organ yang berbasis tempat kerja atau industri, namun mesti memahaminya dalam skala yang yang meliputi seluruh masyarakat. Dia juga benar saat menyatakan bahwa mereka yang memahami hal ini tidak hanya memiliki hak untuk membela gagasan, namun juga berusaha keras mencapai tujuan sejauh yang mereka mampu; aksi tersebut lebih jauh memiliki asumsi arah tindakan tersebut telah ditentukan sebelumnya, bahwa sebuah pilihan mesti diambil dalam kerangka kebijakan, displin, dan sebagainya. Saya juga benar saat saya menyatakan bahwa hal yang paling relevan bukanlah konsep pengaturan diri swadaya, penyusunan program, atau pidato anti birokratik, namun praktek sosial, hubungan sosial yang nyata yang dapat ditemukan di dalam Partai - yang pada gilirannya akan seketika saat ia membuat dirinya menjadi satu-satunya pemilik dari hal yang bersifat revolusioner dan universal, akan dengan serta merta menundukan perjuangan dari organ swadaya kepada strateginya sendiri. Saya mengusulkan bahwa partai memiliki keinginan yang merusakan untuk mengkonsolidasikan dan memperluas posisinya dan pihak penguasa di dalam partai punya keinginan merusak yang sama akan keteraturan, memelihara dan memperkuat kedudukannya sendiri, disamping gagasan yang berbeda dari tiap-tiap individu. Ini kerangka logis yang mesti dihilangkan, asumsi mendasari yang mesti ditolak."[65]

Baik Castoriadis dan Lefort memiliki gagasan dalam caranya sendiri seakan mereka berdiri di luar dunia dan mampu menguak "kebenaran". Mereka hanya berbeda dalam berpendapat mengenai sifat kebenaran. Namun mungkinkah diskusinya akan mengambil karakter yang sepenuhnya berbeda jika salah satu menyerah untuk mengali kepalsuan dari "kebenaran mutlak"? Bukankah justru pencarian kebenaran merupakan basis ideologis dari birokrasi modern, yang mencoba untuk memaksa segala hal tunduk pada aturan-aturannya yang "secara umum valid"? Pada arah inilah Lefort memulai pencariannya. Dia masih mendukung perjuangan bagi penentuan nasib sendiri, pembangunan organ-organ demokratik pada tingkat akar rumput, namun dia sekarang cenderung menidentifikasikan diri dengan pemikiran yang lebih desentralis. Dia terus mendukung perjuangan melawan monopoli kekuasaan, pengetahuan, dan alat produksi. Namun dia menolak ide bahwa perjuangan ini mesti dijalankan menurut rencana umum (dengan atau tanpa Partai) dan bahwa gagasan bahwa "segalanya akan berubah" setelah revolusi. Lewat pendekatannya sendiri Castoriadis telah mencapai kesimpulan yang sama. Dia juga menolak "rasionalisme" yang membentuk basis dari segala pemikiran dalam yang berkaitan dengan kebenaran mutlak.[66]

Peristiwa Mei '68 membawa Lefort dan Castoriadis kembali tampil kemuka. Bersama Edgar Morin - bekas komunis yang menjadi seorang radikal[67] - mereka menulis "May 1968: The Breakthrough". Tersedia di toko-toko buku awal bulan Juni. Tentu saja, gagasan mereka masih berbeda. Castoriadis, contohnya, masih tetap menyerukan pembentukan sebuah organisasi baru yang dapat menyediakan keberlangsungan dan memperkuat elan radikal, sementara Lefort sangat berhati-hati dalam persoalan ini. Meski demikian di sana juga terdapat kemiripan. Pemberontakan tersebut, mau tak mau juga memperlihatkan dengan dengan sangat jernih bahwa sebuah semangat revolusioner dapat muncul, sebagaimana pernah diklaim Socialisme ou Barbarie, bukan hanya dari dalam pabrik namun dari tempat lain. Di semua tempat dimana terdapat kontradiksi antara manajemen dan pimpinan puncak pekerja - di universitas dimana administrasi yang otoriter dapat memutuskan masa depan mahasiswa, oposisi yang radikal dapat muncul. Lefort secara khusus sangat terkesan dengan oleh mahasiswa, karena mereka tidak memperbolehkan perjuangan mereka disetir oleh strategis baku atau organisasi yang kaku, namun beraksi saat ini dan sekarang. Ini justru hal yang ini yang dianggap Castoriadis sebagai kekeliruan dan salah satu kegagagalan pemberontakan tersebut. Tentu saja dia juga menepis ide-ide rencana induk ala Leninis, meski demikian dia tetap berpikiran bahwa dengan menstrukturkan pemberontakan akan memberikan hasil yang lebih bermakna."[68]

Saya tidak akan mengulas mengenai perkembangan lebih lanjut Lefort dan Castoriadis disini, meski harus dicatat bahwa keduanya mengembangkan kritik mereka terhadap semua teori yang lebih maju di tahun 1970-an dan 1980-an. Juga yang menakjubkan salah satu dari anggota kelompok yang menolak garis pemkiran Lefort dan Castoriadis di tahun 1950-an (yakni Jean-Francois Lyotard) menjadi bapak pendiri pemkiran relativisme postmodern di tahun 1970-an.[69] Pencapaian utama Socialisme ou Barbarie adalah kritik mendasarnya terhadap hirarki sosial. dalam tataran praxis, kritik ini membantu kelompok ini untuk mengambil pengalaman pekerja sehari-hari secara lebih serius ketimbang arus politik lain pada saat itu (meski "pandangan dari bawah" ini masih berorientasi laki-laki dan pabrik). Pada tingkat teoritis, Socialisme ou Barbarie secara bertahap meradikalisir oposisi anti-birokratiknya hingga titik dimana ia akhirnya menguak hubungan paling dalam antara struktur hirarkis dan pengelompokkan kebenaran mutlak. 


Catatan Kaki:
  1. Saya berterimakasih kepada Claude Lefort, Michael Lowy, dan komentar orang-orang lain yang anonim atas draft awal artikel ini
  2. Perhatian secara umum ditujukan bukan kepada kelompok ini secara keseluruhan, namun kepada anggota terkemukanya, Cornelius Castoriadis. Lihat Brian Singer, "The Early Casroriadis: Socialism, Barbarism and the Bureaucratic Thread," Caadian Journal of Political and Social Theory 3 (Musim Gugur 1979), 35-56; Arthur Hirsh, "Castoriadis and Socialime ou Barbarie," dalam The French New Left: An Intellectual History from Sartre to Gorz (Boston 1981), 108-37; Cornelius Castoriadis, Political and Social Writings, vol. 1: 1946-1955. Diterjemahkan dan diedit oleh David Ames Curtis (Minneapolis 1988)
  3. "Entretien avec Comelius Castoriadis," Le Monde, 13 Desember 1977
  4. Rodolphe Prager (ed.), Les congrés de la Quartriéme Vol.ll:: L Internationale dans la guerre (Paris 1981), 347-49 dan 464
  5. Rene Dazy, Fusillez ces chiens enragés. Le genocide des Trotskistes (Paris 1981 ), 266-74
  6. "Wawancara dengan Claude Lefort," Telos 30 (Musim Dingin 1976-77), 174
  7. Bagi Castoriadis penggunaan nama samaran bukan semata-mata menyesuaikan dengan kebiasaan kaum Trotskyist: Ia orang asing dan bekerja di lingkungan yang tidak toleran: The OECD. Selain Pierre Chaulieu, ia kemudian juga menggunakan nama samaan lain, Paul Cardan and Marc Coudray
  8. Dalam suratnya kepada Marcel van der Linden, tanggal 19 Oktober 1997, Claude Lefort menulis: "Saya menciptakan atau lebih tepatnya menyumbang sebuah kecederungan di dalam PCI beberapa saat selama periode "bergabung secara resmi" (diakhir tahun 1944), atas inisiatif saya sendiri. [...] Alasan insiatif ini akan saya jelaskan. Dalam pandangan saya, bodoh dan bunuh diri untuk berpikir untuk memobilisasi partai dengan program pemerintah koalisi CP-SP-CGT, karena Partai Komunis bukanlah semacam reformisme yang dapat "ditumbangkan oleh massa" ketika sudah berada dikekuasaan, namun sebuah kekuatan kontra revolusioner yang tujuannya mirip dengan Partai Komunis Soviet. Dalam pemahaman seperti ini, saya bertemu Castoriadis (saat ia tiba di Paris). Ia segera mendukung saya dan, sebagaimana telah saya nyatakan berulang-ulang, analisisnya mengenai hubungan produksi di Rusia tampak brilian bagi saya. Kami berhasil memperoleh satu kursi di Komite Sentral, yang sebagaimana sebuah Partainya sendiri yang kerdil: tak terasa apa-apa saat menguasai 1 kursi"
  9. Perbedaan ini dipaparkan oleh Andre Liebich dalam, "Socialisme ou Barbarie. Sebuah Kritik Radikal atas Birokrasi," Our Generation 12, 2 (Musim Gugur 1977), 56
  10. Kaum Bordigists: para pendukung ide dan teori Amadeo Bordiga (1889-1970), tokoh terkemuka partai Komunis Itali di awal tahun 1920-an, yang dikemudian hari mengorganisir perlawanan kaum oposisi anti-Stalinis
  11. Dalam prakteknya gerakan Trotskyist secara substansi merupakan organisasi untuk berdiskusi dan berdebat, dengan sejumah kongres dan konferensi. Tendensi Chaulieu-Montal, meski secara resmi baru dibentuk Augustus 1947, telah menyajikan posisinya pada beberapa pertemuan berikut ini: kongres ketiga PCI (September 1946), kongres keempat PCI (November 1947), kongres persiapan untuk Kongres Dunia Fourth International (Maret 1948), Konges Dunia Kedua Fourth International (April 1948) dan kongres kelima PCI (Juli 1948). Lihat juga Rodolphe Prager (ed.), Les congrés de la Quatriéme Internationale. Vol. III: Bouleveersements er crises de I'aprés-guerre (1946-1950) (Paris 1988), 211-27
  12. Sejarah lengkap mengenai perpecahan ini dan saling bantu antar mereka belum pernah ditulis. Informasi atas kelompok Amerika dapat ditemukan dalam karya Raya Dunayevskaya, For the Record: The Johnson-Forrest Tendency or the Theory of State Capitalism, 1949-51: Its Vicissitudes and Ramifications (Detroit 1972); tentang kelompok Inggris dalam karya : Richard Kuper (ed.), The Origins of the International Socialists (London 1971); tentang kelompok Prancis, selain literatur lain juga terindikasidi esai ini: Jean-Francois Kessler, "Le communisme de gauche en France (1927-1947)." Revue francaise de science politique 28, 4 (August 1978), terutama hal. 754 seterusnya. Kritik "resmi" kaum Trotskyist terjadap tendesi Chaulieu-Montal dirumuskan oleh Pierre Frank di artikel "'Novateurs' et 'conservateurs' dans la question de I'URSS," Bullerin Intérieur de l 'IS, June 1947; dicetak kembali oleh Pierre Frank, Le Stalinisme (Paris 1977), 171-219
  13. "Sur le régime contre la défense de I'URSS," Bulletin Intérieur of the PCI, Nr. 31 (August 1946); dicetak ulang dengan judul Cornelius Castoriadis, La societe bureaucratique. Vol. 1: Les rapports du production en Russie (Paris 1973), 63-72; Terjemahan bahasa Inggris: "On the Regime and Against the Defense of the USSR," dalam : Political and Social Writings, I, 37- 43..Juga: "Le probleme de I'URSS et la possibilité d'une troisitme solution historique," dalam: L'URSS au lendenmain de la guerre. Matériel de discussion prépatoire au Ile congrés de la IVe Internationale, part III, February 1947; dicetak ulang dalam "Castoriadis, La societe bureauctique, 73-89"; Terjemah bahasa Inggris: "The Problem of the USSR and the Possibility of a Third Historical Solution," dalam Political and Social Writings, I, 44-55
  14. Sekitar lima puluh orang memberi suara bagi posisi Chaulieu-Montal dalam konggres keempat PCI (Nopember 1947). Saat itu, PCI memiliki sekitar beberapa ratus atau bahkan seribuan anggota. Bandingkan "Rectification," Socialisme ou Barbarie [hereafter SE], Nr. 1(March-April 1949), 103
  15. Lettre ouverte aux militants du P.C.I. et de la 'IVe Internationale'," SB, Nr. 1 (Maret-April 1949),90-101
  16. Dalam suratnya kepada penulis seperti yang disebutkan di atas, Lefort menulis: "Sejak permulaan tahun 1947 perbedaan telah berkembang: Castoriadis ingin kami menunggu hingga kami meyakinkan sebanyak mungkin anggota sebelum keluar dengan program yang jelas dan bendera yang tegak. Saya berpikir bahwa kelompok kami akan membusuk di dalam partai. Saya meninggalkan Partai PCI duluan. Diantara hal lain, saya yang paling ragu mengenai proyek penyusunan "manifesto" baru dan pengumuman sebuah bentuk kepemimpinan revolusioner baru. Juga, meski saya termasuk yang paling aktif untuk berpisah dengan PCI, Saya tidak banyak menyumbang untuk terbitan perdana Socialisme ou Barbarie. Sedang untuk selanjutnya, artikel yang saya tulis di jurnal telah memperjelas perbedaan yang memisahkan saya dengan Castoriadis."
  17. "Socialisme ou Barbarie," SE, Nr. 1 (Maret-April 1949). Terjemahan Inggris: "Socialism or Barbarism," dalam Political and Social writings, I, 76-106. Dalam memperdebatkan artikel di dalam jurnal Arguments dalam jurnal Socialisme ou Barbarie, vol. I, Nr. 4 (Juni-September 1957) Gérard Genette dan Edgar Morin menyarakan dalam tulisan mereka bahwa pendekatan ini sangat erat terkait dengan propaganda Perang Dingin (dan bekas Trotskyist) James Burnham, yang telah mengusulkan dalam bukunya "The Managerial Revolution" (New York 1941), bahwa kaum manajer adalah sebuah kelas penguasa baru. Lefort memprotes interpretasi semacam ini dalam di dalam terbitan yang sama di dalam Arguments
  18. "Le parti révolutionnaire (Résolution)," SE, Nr. 2 (Mei-Juni 1949), 99-107
  19. Castoriadis: "Di akhir 1952 kelompok berkurang hingga tinggal sekitar 10 orang anggota dan terbitan menjadi tidak rutin dan jarang." "Wawancara dengan Cornelius Castoriadis," Telos 23 (Musim Semi 1975), 134
  20. Lihat Véga dan yang lain, "Declaration Politique," SE, Nr. 7 (Augustus-September 1950), 82-94, and [Philippe Bourrinet], La gauche communiste d 'Italie (Brussels 1982), 168-83
  21. Praktis sejak permulaan Claude Lefort merupakan kontributor Les Temps Modernes; Di terbitan kedua, yang muncul tahun 1945, artikelnya yang bejudul "Marxist analysis of fascism" diterbitkan. Sumbangan tulisannya terus berlanjut hingga 1954
  22. "La contradiction de Trotsky et le probleme revolutionaire," Les Temps Modernes 39 (Desember 1948 - Januari 1949), 46-69; diterbitkan di bahasa Inggris sebagai "The Contradiction of Trotsky," dalam Claude Lefort, Political Forms of Modern Society. Diedit dan perkenalkan oleh John B. Thompson (Cambridge 1986), 31-51
  23. Tinjauan Alain Sergent dan Claude Harmel, Histoire de I'Anarchie, vol. I, in Les Temps Modernes 56 (1950), 2269-74
  24. "La vie de notre groupe," SE, Nr. 9 (April-Mei 1952), 28
  25. Pierre Chaulieu [Comelius Castoriadis], "La direction prolétarienne," SB, Nr. 10(July-August 1952), 10-18; Terjemah Inggris: "Proletarian Leadership," in: Political and Social Writings, 1, 198-206
  26. Claude Mental [Claude Lefort], "Le prolétariat et le probléme de la direction revolutionnaire," SB, Nr. 10(Juli-Augustus 1952), 18-27
  27. [Claude Lefort], "L'experience proletarienne," SB, Nr. 11 (November-Desember 1952), 1-19
  28. "Une lettre de Anton Pannekoek," SP, Nr. 14(April-Juni 1954), 39-43. Pierre Chaulieu [Cornelius Castoriadis), "Reponse au camarade Pannekoek," SB, Nr. 14(April-June 1954), 44-50
  29. Cajo Brendel (telah meninggal tahun 2006 lalu -- penerj) – seorang simpatisan Pannekoek - menyatakan bahwa Socialisme ou Barbarie tidak menerbitkan surat tersebut karena mengandung terlalu banyak "kritik mendasar terhadap Castoriadis." Lihat Cajo Brendel (ed.), "Une correspondance entre Anton Pannekoek et Pierre Chaulieu," Cahiers du communisme de counseils, Nr. 8 (May 1971), 15-35. Materi di dalam catatan Pannekoek menunjukan ini tidaklah benar. Dalam surat kepada 'Chaulieu,' tertanggal 3 September 1954, Pannekoek menulis bahwa suratnya yang kedua ditulis dengan tanpa ketelitian karena dia tidak memiliki maksud untuk menerbitkannya (Arsip Pannekoek, di International institute of Social History, Amsterdam, file 108/3). Meski demikian, Socialisme ou Barbarie, menulis reaksi seorang Council Komunis Belanda, Theo Maasen: "Encore sur la question du Parti," SB, Nr. 18 (Januari-Maret 1956). Sama seperti Brendel, Maasen (1891-1974) anggota kelompok Spartacus. Fakta biografis bisa ditemukan di Daad en Gedachte 10, 6 (Juni 1974). Dalam tulisan kepada Pannekoek, tertanggal 1 November 1953, Cajo Brendel yang banyak memiliki informasi menulis: "sejauh mereka [Socialisme ou Barbarie] juga bukan mahasiswa ataupun intelektual, mereka para 'Angestellten' atau 'Funktionare' di sejumlah perusahaan atau tempat lain". (Arsip Pannekoek, International Institute of Social History, Amsterdam, File 8/7)
  30. "Deuxime lettre d'Anton Pannekoek a Pierre Chaulieu," diterbitkan dalam Cajo Brendel, "Une correspondance," 32-5
  31. Surat ini tanggal 3 September, 1954 telah dikutip dalam catatan nomor 30
  32. Jean-Paul Sartre, L'étre et le néant (Paris 1943) h.492 seterusnya
  33. Jean-Paul Sartre, "Les communistes et la paix," Les Temps Modernes, Nr. 81 (Juli 1952), 1-50, Nr. 84-85 (Oktober-November 1952), 695-763, Nr. 101(April 1954), 1731- 1819
  34. Claude Lefort, "Le marxisme et Sartre," Les Temps Modernes, Nr. 89 (April 1953)1541 -70. Ini reaksi atas dua bagian pertama dari rangkaian artikel Sartre. Diskusi kemudian berlanjut, tetapi tidak menghasilkan pandangan yang berbeda secara mendasar: Jean-Paul Sartre, "Reponse a Lefort," Les Temps Modernes 89 (April 1953), 1571-1629; Claude Lefort, "De la reponse a la question," Les Temps Modernes 104(Juli 1954), 157-84. Juga Pierre Chaulieu [Cornelius Castoriadis], "Sartre, le Stalinisme et les ouvriers," SE, Nr. 12 (Agustus-September 1953), 63-88; Terjemahan bahasa Inggris: "Sartre, Stalinism, and the Workers," in: Political and Social Writings, 1, 207-41
  35. Castoriadis, "Sebuah Wawancara," 134-5
  36. Alex Carrier, "Le cartel des syndicats autonomes," SE, Nr. 1 (Maret-April 1949), 62-77; Daniel Mothe, "Le probleme de I'unité syndicale," SE, Nr. 14(April-Juni 1954), 27-37
  37. G. Fontenis, "Presence dans les syndicats," SE, Nr. 15-16 (Oktober-Desember 1954), 60-5; dan dengan isi yang mirip: Henri Féraud, "L'unité syndicale." SE, Nr. 17(Juli-September 1955), 61-5
  38. C.L.R. James, State Capitalism and World Revolution (1950). Di sini dikutip dari edisi ketiganya (Detroit 1969), 39-40. Edisi kedua (1956) mencatumkan kata pengantar dari James dan juga Castoriadis
  39. Paul Romano and Ria Stone [Grace C. Lee (Boggs), The American Worker (Detroit 1946)
  40. Paul Romano, "L'ouvrier americain," SE, Nrs. 1-6 (1949-50); Paul Romano, "L'operaio americano." Battaglia Communista, February-Maret 1955
  41. "Un journal ouvrier aux Etats-Unis," SE, Nr. 13 (Januari-February 1954), 82
  42. G.Vivier, "La vie en usine," SE, Nrs. Il, 12, 14, 15-16, 17 (November 1952-September 1955)
  43. "Un journal ouvrier chez Renault," SE, Nr. 15-16 (Oktober-Desember 1954), 71-82. Analisis yang lebih teoritis mengenai pembentukan koran pekerja ini: Daniel MothC, "Le probleme du journal ouvrier," SE, Nr.17 (July-September 1955), 26-48. Juga, tentang aktivitas di Renault: Daniel Mothe, Jounrnal d'un ouvrier (19~6-58) (Paris 1959) dan oleh pengarang yang sama, Militaitt chez Renault (Paris 1965)
  44. "Comité de Liaison," SE, Nr. 24 (Mei-Juni 1958), 160
  45. Pierre Chaulieu (Comelius Castoriadis], "Perspectives de la crise francaise," SE, Nr. 25 (Juli-Agustus 1958),41-66
  46. "Splitsing in de Franse groep 'Socialisme ou Barbarie': Brieven uit Frankrijk," Spartacus 18, (11 Oktober - 6 Desember 1958), 21-25
  47. Para pengamat dari Belanda kadang mencapur "sayap kanan" dan "tengah" ke dalam "sayap kanan" untuk menciptakan perbedaan dengan "sayap kiri"
  48. Lefort, "Sebuah Wawancara," 177
  49. Lefort, "Sebuah Wawancara,"
  50. Lyotard, secara autobiograpi lihat: "Nes en 1925," Les Temps Modernes 32 (1948), 2052-7; dia merupakan ahli Aljazair (praktek ini masih berlangsung dalam gerakan Marxis otonomis di berbagai negara -- penerj) dalam Socialisme ou Barbarie dan sering mempublikasi subyek ini di jurnal. Lihat karyanya La guerre des Algériens; ecrits 1956- 1963 (Paris 1989). Souyri (1925-1981) bertindak sebagai spesialis masalah Cina di dalam Socialisme ou Barbarie dan dipublikasi dalam jurnal dengan nama samaran P. Brune. Dia juga berkontribusi banyak dalam jurnal ilmu sejarah Annales lihat. Jean-Francois Lyotard, "Pierre Souyri. Le marxisme qui n'a pas fini," Esprit, Januari 1982
  51. Paul Cardan [Cornelius Castoriadis]. "Prolétariat et organisation," SE, Nr. 27 (April-Mei 1959), 53-88
  52. Claude Lefort, "Organisation et parti," SL~, Nr. 26 (November-Desember 1958), 120-34. Castoriadis menjawab Lefort dalam artikel: "Prolétariat et organisation (suite et fin)," SE, Nr. 28 (Juli-Agustus 1959), 41-72
  53. Dalam sejarah ILO-ICO: "Entretien avec H. Simon - De la scission avec 'Socialisme ou Barbarie' a la rupture avec I.C.O.," Anti-Mythes 6 (September 1974); Lefort, "Sebuah Wawancara," 179-80; Richard Gombin, The Origins of Modenl Leftism (Harmondsworth 1975), 112-6; "Grafrede voor een groep," Daad eil Gedackte 10, 1 (Januari 1974), 4-10
  54. [Henri] Simon, 'L' Travailleurs, syndicats et militants," Noir er Rouge 19 (Nopember 1961), 10-33. Artikel ini dapat dibaca sebagai teks programatik ICO. Noir et Rouge merupakan jurnal anarkis dimana anggota-anggota ICO seperti Henri Simon dan Yvon Bourdet, walau bukan anarkis, mempublikasikan artikel-artikel teoritisnya
  55. Yvon Bourdet, Qu 'est-ce qui fait courir les militants? (Paris 1976), 274-6
  56. Pertumbuhan organisasi - sangat relatif memang - ditunjukan dengan meningkatnya angka penjualan jurnal hingga 700-1000 kopi setiap nomornya dan fakta bahwa temu-diskusi dihadiri lebih dari 100 orang. Lihat Castoriadis, "Sebuah Wawancara," 134
  57. Pierre Chaulieu [Comelius Castoriadis], "Sur La Dynamique Du Capitalisme," SE, Nr. 12 (Agustus-September 1953), 1-22 dan Nr. 13 (Januariy-Maret 1954), 60-81
  58. Pierre Chaulieu [Cornelius Castoriadis], "Sur le contenu du socialisme," SE, Nr. 17 (Juli-September 1955), 1-25; Nr. 22 (July-September 1957), 1-74; Nr. 23 (Januari-February 1958), 81-125. Terjemahan Inggris dari artikel pertama muncul sebagai "On the Content of Socialism, I," in: Political and Social Writings, I, 290-309. Kesimpulan dari teori tersebut disajikan dalam "Sur le contenu du socialisme" dipublikasi dalam, Paul Cardan [Comelius Castoriadis], "Socialism and Capitalism," Ineternational Socialism ,n 4 (Musim Semi 1961), 20-27. Dalam jurnal yang sama juga ada kritik oleh Ken Coates, "Socialism and the Division of Labour. Some Notes on the Views of Paul Cardan," International Socialism 5 (Musim Panas 1961), 18-23, didalamnya gagasan Castoriadis mengenai kemungkinan menghindari pembagian kerja digambarkan sebagai tidak realitis. Daniel Mothe, menggambarkan sejumlah kontradiksi dalam tulisan Castoriadis melalui pengalaman pribadinya di Renault in: "L'usine et la gestion ouvriere," SE, Nr. 22 (Juli-Agustus 1957),74-111
  59. Paul Cardan [Cornelius Castoriadis], "Le mouvement révolutionnaire sous le capitalisme moderne," SE, Nr. 31 (Desember 1960-February 1961), 51-81; Nr. 32 (April-Juni 1961), 84-111; Nr. 33 (Desember 1961-February 1962), 60-85
  60. Paul Cardan [Comelius Castoriadis], "Marxisme et theorie revolutionnaire," SE, Nr. 36 (April-Juni 1964), 1-25; Nr. 37 (Juli-September 1964), 18-53; Nr. 38 (Oktober-Desember 1964), 44-86; Nr. 39 (Maret-April 1965), 16-66
  61. Castoriadis, "Sebuah Wawancara," 142
  62. La suspension de la publication de Socialisme ou Barbarie," dikutip dari karya Comelius Castoriadis yang dicetak ulang, L'experience du mouvement ouvrier, vol. II (Paris 1974), 425
  63. Perasaan dekat yang dirasakan oleh Lefort dengan Merleau-Ponty secara jelas ditunjukkan oleh fakta bahwa ia menulis sebuah  catatan tambahan yang halus untuk menutup, meskipun tidak selesai, pekerjaan dari temannya Le Visible et I'lnvisible - suivide notes de travail. (Paris 1964)
  64. Lihat, diantaranya, Merleau-Ponty's Phénoménologie de la Perception (1945), Humanisme et Terreur (1947), Eloge de la Philosophie (1953) dan Les Aventures de la Dialeclique (1955), semuanya diterbitkan oleh Gallimard. Selain Eloge, terkenal luas, buku-buku ini semua mengacu pada teori politik
  65. Lefort, "Sebuah Wawancara," 181
  66. Castoriadis, juga dipengaruhi Merleau-Ponty. Karena itu, dia dan Lefort berdua menyumbang terbitan khusus saat jurnal L'Are menerbitkan edisi khusus bagi Merleau-Ponty
  67. Hingga pertengahan 1950-an Edgar Morin menjadi anggota Partai Komunis Prancis, PCF. Dia mengepalai Arguments, majalah bagi kaum "kritis" yang muncul antara 1956 dan 1962, dan juga menerbitkan dalam Socialisme ou Barbarie saat ini dan kembali lagi. Lihat juga Edgar Morin, Autocritique (Paris 1959), dan Jean-Baptiste Pages, Comprendre Edgar Morin (Toulouse 1980)
  68. Jean-Mate Coudray [Comelius Castotiadis], Claude Lefort and Edgar Morin, Mai 1968: La Breche (Paris 1968; dicetak ulang di: Brussels 1988
  69. Lihat dalam karya-karya berbahasa Inggris: Lefort, Political Forms of Modern Society, dan Castoriadis, Crossroads in the Labyrinth. Terjemah oleh Kate Soper dan Martin H. Ryle(Brighten 1984). Lihat juga: Dick Howard, The Marxian Legacy (London 1977), bab 9 (mengenai Lefort) dan 10 (mengenai Castoriadis); Giovanni Busine (ed.), Autonomie et autotransfornation de la société': In philosophie militante de Cornelius Castoriadis (Geneva 1989); dan Claude Habib dan Claude Mouchard (eds), La democrarie a l'oeuvre: autour de Claude Lefort (Paris 1993). Lyotard meraih kepopuleran di tahun-tahun 1970-an sebagai filsuf postmodern terkemuka melalui tulisan-tulisan semacam Economie libidinale (Paris 1974), Instructions paiinnes (Paris 1977), and La condition postmoderne (Paris 1979)                                                                   



[Tambahan Penerjemah]

  1. Marcel van der Linden belum menyebutkannya bahwa melalui, salah satu anggota SoB, Guy Ernest Debord (lahir 28 Desember, 1931, di Paris – meninggal 30 November, 1994, di Champot) pengaruh Socialime ou Barbarie juga sampai ke gerakan Situasionist Intenasional. Debord, seorang penulis, pembuat film, dan pendiri kelompok Lettrist International dan Situationist International (SI). Karya-karyanya juga turut mempergaruhi gerakan sosial di masa depan.
  2. Kelompok Information et Correspondence Ouvrieres ( ICO ) yang dirikan Lefort dan Groupe de Liaison pour l'Action des Travailleurs ( GLAT ) turut terlibat aktif di universitas yang diduduki kaum revolusioner Mei 68, Prancis. Lihat Gilles Dauvé aka Jean Barrot dalam, http://www.geocities.com/~johngray/rome06.htm



Situs untuk penelaahan lebih lanjut:

  1. Untuk tulisan dan biografi cukup lengkap tentang Cornelius Castoriadis, http://www.agorainternational.org/
  2. Untuk tulisan Lefort dan Castoriadis, di situs otonomis, http://www.generation-online.org/h/hsocialismbarbarism.htm

0 komentar:

Posting Komentar