kamarmu masih segi empat
dengan jendela yang di tusuk angin
hanya saja tanpa lagu
aku lupa melempar kerikil
ke satu sudut balkon
hanya saja belum ingat
sudah tak penting mawar lagi
karena tiada bintang temani
hanya malam terlalu gelap
* * *
wajahmu masih oval
dengan bingung merambat
hanya saja tanpa tangis
aku ingat melempar api
berbayang merah berselimut asap
hanya belum membesar
sudah tak penting lagi lukisan
karena museum sudah terbakar
hanya jalanan belum dewasa
* * *
kau masih kedingingan
dengan pipi yang merona
hanya tanpa gemetar
aku ingat melempar api
meliuk indah menjadi hangat
hanya untuk selimutmu
sudah tak penting lagi semua
karena jalanan sudah menyala
aku menantimu di sini
0 komentar:
Posting Komentar