Surat Terbuka NEGASI Untuk Billy & Eat

Saudaraku, Billy & Eat

Sudah empat bulan kalian dikurung di balik jeruji penjara yang dioperasikan oleh negara. Alat represi yang membatasi ruang gerak fisikmu, namun kami yakin tidak imajinasi, hasrat dan dendam dalam hatimu. 

Kami juga sepenuhnya percaya bahwa setiap malam yang telah kalian lewati di bawah teror dan ancaman tidak menyurutkan kebencian terhadap masyarakat beserta seluruh perangkatnya yang opresif. Kehangatan cinta telah kami titipkan lewat angin untuk membawa kabar, bahwa kami terinspirasi oleh kalian. 

Di sini, di balik hati para pecundang yang terlalu takut mengambil resiko telah ada api pembangkangan yang disemai sembunyi-sembunyi. 

Kami berbagi kabar mengenai kalian secara diam-diam, mengalirkannya ke segala penjuru. Membiarkannya terbang tanpa kompas untuk mencapai segala yang tak mungkin. Membawanya setiap saat dalam aktifitas mekanik dan menjadikannya sebagai awal untuk mempertanyakan segalanya, melihat kembali siapa diri kami sebenarnya.

Itu mengapa bukan merupakan sesuatu yang memalukan jika mesti kami katakan bahwa kalian kini adalah saudara bagi kami yang tidak pernah bertemu atau berbagi sebatang rokok.  

Para penguasa telah salah dalam prediksinya. Represi telah menjadi jembatan bagi setiap kita untuk bertemu dan mendialogkan kebebasan dengan cara yang kita pilih sendiri.  

Aksi dan keberanian kalian mengambil posisi atas tindak serangan yang dilancarkan terhadap properti negara, telah membuka fakta bahwa tak mungkin seseorang menjadi penurut untuk dapat merengkuh totalitas hidupnya. 

Bahwa hanya dengan menjadi liar, setiap individu akan membuka ruang untuk dirinya sendiri melihat apa yang tidak mungkin menjadi sesuatu yang nyata.  

Adalah benar bahwa api yang menyala membakar setiap properti bukan hanya sekedar berarti kerusakan belaka. 

Sebaliknya ia juga membantu mata kita yang silap untuk melihat dan berani mengusir kegelapan dari dalam hati. Telah semakin yakin kami bahwa ketakutan adalah sesuatu yang natural, namun bukan untuk dipuja. Ketakutan mestilah dilampaui dengan mengakui bahwa kami juga adalah para penakut yang terlalu terikat dengan segala benda di sekitar kami.

Adalah benar bahwa kemarin, kami lebih mempercayai kebohongan pembangunan dan propaganda ketertiban dan mengubur setiap keping berharga dari hidup.  

Meski memang, di sekitar kami juga terdapat orang-orang yang mencibir apa yang kalian lakukan. Beberapa orang yang dahulu kami pikir cukup berani, ternyata juga lebih memilih untuk mempertahankan kemapanan hidupnya. Banyak mulut yang menuduh kalian, tanpa berani menuduh setiap perselingkuhan dirinya dengan perbudakan. Mereka mencemburui keberanian hati serta kehangatan yang datang dari saudara-saudara yang lain untuk kalian. Kecemburuan atas ketidakmampuan mereka menjadi pemberontak, bahkan di sudut hatinya sekalipun. 

Namun kami membiarkan mereka untuk sementara, membiarkan mereka tenggelam dalam pesta hampa sementara kita berbagi cerita antar saudara dalam segala keterbatasan yang datang mendesak masing-masing kita.  

Kini masing-masing kami telah berjanji untuk lebih waspada. Lebih awas dan curiga terhadap kehidupan yang tampak baik-baik saja. Kami bersepakat untuk menjadikan semua yang ada di sekitar kami sebagai senjata dan menghargai setiap pemberontak sebagai pejuang. 

Kami berjanji tidak akan lupa terhadap pemenjaraan kalian dan akan menemukan muara untuk balas dendam. 

Kami menyadari bahwa surat ini tidak akan mengubah apapun. Selain bahwa kami akan dengan sombong memamerkan kepada semua musuh bahwa kalian berdua adalah saudara dan bukan sekedar teman. 

Kalian adalah pejuang dan bukan kriminal 

 

individu-individu di dalam NEGASI