Kondisi Kamerad Luciano Tortuga di Dalam Penjara (Chili)


Tiga bulan yg lalu kami mengunjungi Luciano Pitronello, tertuduh aksi peledakan pada tanggal 01 Juni 2011 di cabang Bank Santander yg terletak di Vicuña Mackenna 1347. Luciano berada di penjara dengan luka parah di beberapa bagian tubuhnya, kehilangan penglihatan di salah satu matanya, dia mendapatkan sebuah operasi transplantasi kornea dan gangguan pendengaran ringan, 33% tubuhnya terbakar, salah satu tangannya harus diamputasi akibat luka bakar yg cukup serius. Dia didakwa untuk dua kejahatan: Teroris yg memasang bahan peledak, diancam dengan Pasal 2, nomor 4 dalam kaitannya dengan Pasal 1 tentang "Hukum Tentang Perilaku Teroris" (18.314) dan Penggunaan plat palsu, diancam dengan Pasal 192, huruf E tentang "Hukum Transit" (18.290).

Setelah pemulihan kecil, dia ditempatkan di dalam penjara karena dianggap berbahaya bagi masyarakat. Karena beberapa luka, dia berada di Rumah Sakit Penjara Santiago 1: kondisi penjara Luciano adalah orangorang dengan tuduhan pelecehan dan isolasi konstan. Peraturannya terdiri dari 24 jam kurungan di kamar dengan 3 tempat tidur, dan tidak memiliki akses untuk menonton TV atau membaca koran, dia harus menggunakan sebuah baju yg membantu dalam penyembuhan luka bakarnya 24 jam sehari, dia hanya boleh melepasnya saat mandi, meskipun dia dapat melepasnya sendiri, dia tetap membutuhkan bantuan untuk memakainya kembali. Fungsi ini, yg harus dilakukan oleh petugas medis, tidak terpenuhi; oleh karena itu Luciano harus meminta bantuan tahanan lainnya ketika dia berada di dalam kamar. Di lain waktu, dia tidak memakai baju tersebut (setidaknya terjadi 5 kali).

Saat ini, Luciano tidak mengenakan baju tersebut, karena penjaga penjara membakarnya dengan menempatkan baju tersebut ke dalam mesin pengering penjara, dan masih belum menggantinya dengan yg baru. Pengobatannya yg lain adalah setiap hari tubuh kamerad Luciano diolesi dengan pelembap rosehip. Tetapi yg terjadi malah Luciano hanya mendapatkan pelembap tersebut setiap 2 atau 3 hari dari petugas medis. Luciano menggunakan prostesis di lengan kanannya, yg harus dicuci dengan hatihati agar tidak merusak sistem mekanis di dalamnya. Namun, saat dia meminta tolong penjaga untuk mencuci prostesis nya, mereka hanya merendamnya di dalam air, sehingga merusak sistem mekanis prostesis; sehingga mengakibatkan ketergantungan Luciano menjadi semakin besar terhadap kebijaksaan yg buruk dari tenaga medis, sekarang Luciano perlu untuk terus menerus diolesi minyak, situasi yg juga tidak diurus dengan segera. Masalah lainnya adalah kamar mandi penjara menggunakan sakelar yg harus ditekan terus untuk mengalirkan air. Semenjak salah satu tangan dan beberapa jari Luciano diamputasi, dia tidak dapat melakukan aktifitas mandi sendirian, namun karena tidak ada bantuan berkesinambungan dari tenaga medis, Luciano harus tetap berusaha sendiri agar bisa mandi, beberapa kamar mandi di Rumah Sakit Penjara Santiago 1 memiliki kondisi yg lebih baik, sehingga itu tergantung pada kamar mandi yg mana Luciano memasukinya.

Kami mengetahui bahwa kondisi seperti ini terjadi berulang kali dalam berbagai kasus di dalam penjara, kami mencela situasi seperti ini karena telah terjadi dalam kurun waktu yg cukup lama. Ide kami adalah untuk tidak menyajikan kisah yg mengerikan, atau menyebabkan kesedihan, melainkan untuk menunjukkan bahwa meskipun pers dan negara mengatakan para tahanan memiliki hak, itu hanya ekspresi kosong yg mereka gunakan untuk dapat lebih merepresi para tahanan, dan untuk memvalidasi keberadaan penjara di mana negara menjamin bahwa ribuan orang hidup dalam kondisi yg sangat menyedihkan.

Bukan hanya kepadatan, seperti yg ditunjukkan televisi kepada kita ketika mereka ingat bahwa para tahanan itu ada. Hal ini bukan hanya perampasan kebebasan para tahanan: isolasi, penghinaan terhadap keluarga tahanan, tidak bertanggung jawab dalam bantuan medis, pelarangan komunikasi, kekerasan fisik dan psikologis dari para penjaga, adalah kondisi yg sebenarnya di dalam penjara. Mungking terkadang para tahanan itu tidak terlihat, untuk alasan inilah kita --orangorang yg berada di luar penjara-- harus membuat mereka terlihat, karena setiap kali kita mengingat mereka dengan tindakan, atau solidaritas, kita menunjukkan bahwa mereka tidak sendirian.

PENYIKSAAN DI PENJARA TERJADI SETIAP HARI,
DENGAN DIAMMU ENGKAU TERLIBAT!
UNTUK EKSPANSI SOLIDARITAS!

Sumber waronsociety  Diterjemahkan oleh: memorisenja

0 komentar:

Posting Komentar