Perairan pesisir Wera mulai keruh akibat aktivitas penambangan pasir besi. Menurut pengakuan warga, aktivitas penambangan dilakukan dengan cara menyedot pasir yang ada di pantai Wera dengan menggunakan pipa berukuran raksasa yang terhubung langsung ke kapal pengangkut. Proses penyedotan yang dilakukan membuat material yang berada di dasar perairan terangkat dan melayang di kolom air. Hal ini membuat tingkat kecerahan perairan Wera mengalami penurunan, sehingga menghalangi masuknya sinar matahari ke dalam perairan. Hal ini memicu krisis pertumbuhan berbagai organisme laut yang ada di dalamnya, baik itu terumbu karang, fitoplankton, dan banyak organisme lainnya yang berperan penting menjaga keseimbangan ekosistem perairan tersebut.
Nelayan setempat mengeluhkan tentang penurunan jumlah tangkapan mereka semenjak tambang pasir besi beroperasi kembali. Penyebabnya adalah, terumbu karang yang menjadi tempat hidup ikan menjadi rusak karena keruhnya air laut.
Perusahaan tambang menemukan cara yang efisien untuk mengeruk pasir besi yang ada di pantai dengan cara menyedotnya langsung menuju kapal pengangkut. Perusahaan tambang yang rakus tersebut tidak memikirkan kerusakan yang mereka timbulkan. Perlahan tapi pasti perairan Wera akan mengalami kerusakan hebat jika proses pertambangan terus berlanjut. Belum lagi jumlah pasir yang diangkut dalam volume yang besar mengakibatkan krisis pada garis pantai Wera. Abrasi dan intrusi air laut mengancam kehidupan warga pesisir Wera. Krisis air bersih dan berkurangnya luas daratan di pesisir Wera adalah ancaman di depan mata yang akan terjadi jika proses pertambangan tidak dihentikan.
Maka hentikan tambang pasir besi di Wera sekarang juga!
0 komentar:
Posting Komentar