Aksi Solidaritas Untuk Punk Aceh dari Turki




Berita ini terlambat kami publikasikan, namun kami tidak merasa malu karena bagi kami berita mengenai solidaritas tetap mesti disebarluaskan. Ini adalah alasan utama mengapa kami merilis kembali berita ini. Di bawah ini adalah hasil terjemahan mengenai berita yang mereka kirim ke email kami. Rilis berita dalam bahasa Inggris dapat ditemui di alamat berikut ini: [klik link]

* * *

Pada tanggal 11 Desember 2011,  di sebuah provinsi yang sangat religius konservatif, Aceh - Indonesia, sebanyak 64 punk yang sedang menghadiri sebuah acara musik punkrock, ditangkap dan dipenjara tanpa ada tuduhan kriminal atau sejenisnya.

Satu-satunya alasan penahanan mereka adalah karena mereka sejatinya adalah korban dari kekejaman represi negara hanya karena adalah Punk. Para polisi menggunduli rambut mereka dan melucuti semua atribut piercings mereka, baju yang mereka kenakan dirampas dan digantikan dengan sesuatu yang dianggap oleh para represor "lebih layak" dan mereka dipaksa untuk melakukan "ritual keagamaan". Selanjutnya 64 Punk tersebut mengalami pencucian otak dan "re-edukasi" yang berlangsung selama 10 hari melalui praktik "pendidikan religius" yang dikombinasikan dengan "disiplin militer".

Menentang aksi brutal polisi tersebut, berbagai aksi solidaritas dan demonstrasi terjadi di berbagai tempat seperti Moskow, London, San Fransisco, Los Angeles, China dan Malaysia.

Pada tanggal 24 Desember sebuah konser solidaritas untuk para punk yang mengalami represi di Indonesia digelar di Istambul yang didukung oleh berbagai poster band hardcore/punk dan berbagai lain yang menjelaskan kepada orang-orang tentang apa yang terjadi serta mengumpulkan dukungan untuk aksi protes yang terjadi keesokan harinya.

Pada tanggal 25 Desember, sekitar pukul 03.00 sore hari, sebagai salam solidaritas terhadap "64 Punk Aceh" dan sebagai reaksi terhadap aksi ultra-represif dari negara Indonesia, sekitar 30 orang punk dan anarkis menyerang dan melakukan aksi vandal di tembok luar kantor Konsulat Jenderal Indonesia yang terletak di Seneryildizi Sokak, No. 22/11 Etiler di Istanbul, Turki.

Sembari memainkan musik punkrock dengan pengeras suara, 30 orang yang lain dengan menggunakan cat menuliskan slogan di dinding konsulat seperti : ”Dinleriyik Yoket (Abolisi Semua Agama)“, “Free Aceh Punx” (Bebaskan Punk Aceh), “ACAB”, “Punklar burda (Para Punk Ada di Sini)” and “Özgur Kal (Tetaplah Bebas)”. Pintu masuk kantor konsulat juga ditutupi dengan berbagai stiker dan grafiti dan dua buah banner berukuran raksasa yang digantung di dinding konsulat yang berisikan slogan: ”Free the Indonesian Punks” (Bebaskan Punk Indonesia) and “Bütün Devletler Fasittir, Polisler kiralik Katil (Semua Pemerintahan adalah Fasis, Semua Polisi adalah Pembunuh)”. 

Sesudah itu sebuah demonstrasi kecil namun sangat ribut dilakukan di daerah kawasan orang kaya dan elit yang terletak di sekitar konsulat sebagai bentuk dukungan terhadap 64 Punk Indonesia yang ditangkap. Mobil-mobil mewah yang terdapat disekitar aksi tersebut "didandani" dengan simbol-simbol anarkis dan aksi vandalis tersebut terus berlangsung hingga 30 orang tersebut menyebar dan menghilang.

Tidak ada gangguan apapun dari polisi dan beruntung tidak ada satupun kawan yang tertangkap.

* * *

Berikut ini adalah isi dari selebaran yang disebarkan selama berlangsungnya aksi:

Di sebuah daerah bernama Aceh yang ada di Indonesia, sebanyak 64 Punk dijebloskan ke dalam rumah tahanan polisi tanpa ada tuduhan kriminal apapun.

Satu-satunya alasan mengapa mereka ditangkap adalah karena mereka menjadi berbeda. Para polisi menggunduli rambut mereka dan melucuti semua atribut piercings mereka dan sekarang mereka tengah menjalani proses pencucian otak melalui apa yang mereka sebut sebagai "pendidikan religius" dan "disiplin militer".

Kami menyatakan ketidaksetujuan dan protes akami terhadap aksi fasisme gaya baru yang opresif dan menghukum siapapun yang tidak berkeinginan untuk mengikuti gaya umum kapitalisme mereka yang menjijikkan. Rerpresi negara dan brutalitas polisi semakin hari semakin memburuk di belahan dunia manapun dan kami telah muak oleh karena hal tersebut. Itu mengapa kami akan melawan balik.

KAMI MUNGKIN HANYA BEBERAPA, NAMUN KAMI BERDIRI BERSAMA-SAMA!
---------------------
Untuk link video: http://youtu.be/rF_utNujBtM
Untuk link gambar: http://imgur.com/a/EVwrC#6
Sumber berita: http://internationala.info/index.php/isyan/anarsist-harek

0 komentar:

Posting Komentar