Solidaritas Dari Jerman Untuk Kombatan Sosial di Indonesia


Sebuah gigs solidaritas digagas oleh beberapa kamerad kami yang ada di Jerman. Pesta musik ini diadakan untuk melakukan penggalangan dana serta dukungan langsung kepada para tahanan politik anarkis yang ada di Indonesia. Acara ini berlangsung pada 21 Januari 2012 yang dimulai pada pukul 22.00 malam waktu setempat. Menurut kabar yang kami terima, acara ini mendapatkan dukungan luar biasa dan berlangsung hingga pukul 10.00 pagi.

Seperti diketahui di Indonesia, dalam beberapa waktu terakhir gelombang represi menunjukkan eskalasi peningkatan. Beberapa kombatan sosial yang tanpa gentar melawan telah dikriminalisasi dan disudutkan ke balik terali penjara. Hal ini misalnya terjadi melalui manipulasi hukum yang menimpa pejuang Tukijo, petani pemberani dari Kulon Progo. Perjuangannya bersama masyarakat pesisir pantai selatan di kabupaten Kulon Progo diganjar dengan hukuman penjara selama 3 tahun.

Dua kamerad lain, Reyhart Rumbayan (Eat) dan Billy Augustan (Billy) juga mengalami hal kurang lebih serupa. Ditahan sejak tanggal 7 Oktober, hingga saat ini kasus keduanya masih dibiarkan menggantung tanpa kejelasan. Keduanya juga masih berada di tahanan pihak Kepolisian Resor (Polres) Sleman - Jogjakarta.

Sesudah itu, masih ada represi besar-besaran yang menimpa 64 orang Punk di Aceh. Alasan penangkapan yang tidak masuk akal bahwa keberadaan Punk tidak sesuai hukum syariah semakin memperjelas bahwa represi terus berlangsung. Meski dibebaskan kemudian, namun 64 Punk tersebut telah disekap paksa selama 2 minggu untuk menjalani praktek cuci otak dan perampasan kemerdekaan.

Lalu ada berbagai kasus represi brutal yang menimpa para petani di berbagai daerah. Kasus Mesuji yang kemudian disusul oleh pembubaran paksa melalui serangan bersenjata terhadap para insurgen Bima, juga puluhan kasus perjuangan petani yang terus terjadi namun luput kami dokumentasikan.

Terakhir, salah seorang kamerad kami yang berada di Makassar bernama Hidayat juga ditangkap saat berlangsungnya aksi solidaritas terhadap warga Bima yang menduduki pelabuhan Sape. Ditangkap sejak tanggal 26 Desember, Hidayat hingga kini masih terus disekap. Permohonan penangguhan penahanan atas alasan kesehatan ditolak oleh pihak kepolisian. Hidayat bahkan secara sepihak dipindahkan ke rumah tahanan tanpa berkonsultasi dengan pihak pengacara.

Tapi bagi kami, tak akan ada kawan yang akan ditinggal sendirian dalam perang ini.
Untuk cinta kepada para kombatan sosial yang dipenjara dan yang melawan.

Kebebasan sejati tak akan mungkin selama penjara, negara dan kapital masih ada.

0 komentar:

Posting Komentar